EKOSISTEM BUATAN
Menurut permen LH No.9 Tahun 2009 ekosistem adalah suatu tatanan unsur lingkungan yang merupakan suatu kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Ekosistem dapat terbentuk secara alami dan buatan, meski demikian, karakter suatu ekosistem ditentukan oleh komponen atau unsur- unsur penyusunya. Ekosistem adalah kekayaan hayati yang memilii nilai ekonomi, estetika, ataupun biologis. Dengan demikian, dari nilai ekonomis yang dapat diberikan oleh suatu organisme maka manusia sering mengeksploitasi alam dan mengubahnya menjadi ekosistem buatan. Dalam ekosistem buatan keberadaan komponen atau unsur penyusunnya ada karena disediakan oleh manusia. Meski demikian, dalam ekosistem buatan pun dapat muncul atau mengundang vegetasi atau hewan- hewan liar (di luar kuasa manusia) yang akan mewarnai keragaman ekosistem buatan. Ekosistem buatan mungkin memiliki keunggulan dalam sisi ekonomi, namum memiliki kenekaragaman hayati yang rendah dibanding ekosistem alami. Oleh karena itu, harus dibatasi agar agar tidak mengeksploitasi berlebih ekosistem alami karena akan merusak keseimbangan alam.
Contoh :
Ekosistem hutan buatan
Ekosistem hutan buatan dibuat dengan tujuan tertentu, seperti karena nilai ekonomi atau perlindungan alam. Hutan produksi sengaja dibuat karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ekosistem ini di dominasi dengan pohon- pohon besar seperti jati, pinus, dan karet. Namun masa panen pada hutan produksi relatif lama mengingat pohon- pohon tumbuh memerlukan waktu yang cukup lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar